Minggu, 23 Mei 2010

PARKINSON


Adalah gangguan susunan saraf pusat dengan topis lesi pada ganglion, terutama Nucleus caudatus dan Putamen ( yang mensekresi Dufamin dari Substansia nigra dan Globus palidus ). Dufamin berfungsi sebagai kontrol ( mengendalikan ) Kortex dan Thalamus. Kerusakan Substansia nigra dan Globus palidus tidak akan mensekresi Dufamin, sehingga informasi yang berlebihan tidak dapat dihambat oleh Dufamin.



Penyebab dari Parkinson ialah diopatik berupa degenerasi, infeksi, sklerosis, serangan stroke dan trauma. Salah satu penderita Parkinson ialah mantan petinju nomor satu dunia, ialah Muhammad Ali. Ia menderita Parkinson yng disebabkan oleh trauma kepala. Memang selama jadi petinju, ia hampir selalu mendapatkan trauma kepala berupa pukulan. Pukulan-pukulan di kepala inilah yang menjadi penyebab ia menderita Parkinson.

Tanda dan gejala Parkinson :
  1. Tremor, yaitu bergetar terus menerus. Dimulai dari ujung jari tangan dan terus menjalar. Tremor bisa terjadi saat beraktivitas atau bahkan ada yang terjadi walau sedang istirahat atau diam.
  2. Bradikinesia, yaitu gerakan yang berlebihan.
  3. Rigiditas, yaitu gerakan terlihat kaku yang disebabkan oleh tonus otot yang meningkat.
  4. Postur atau sikap tubuh yang karakteristik :



    (1) tubuh condong ke depan, (2) bahu abduksi, (3) siku fleksi 90˚, (4) pergelangan tangan ekstensi, (5) HIP dan lutut semifleksi.
  5. Ekspresi wajah khas, tak ada ekspresi seperti topeng : (1) pandangan terlihat kososng, (2) blinking : reflek kedip mata menurun, (3) seperti mengagumi sesuatu.
  6. Gaya bicara juga karakteristik : suaranya monoton dan melengking, hal ini disebabkan oleh pita suara yang kaku.
  7. Kelemahan otot-otot secara general, sehingga daya tahan tubuh kurang baik.
  8. Gangguan sensoris berupa : (1) sakit kepala, (2) kram, (3) terjadi aktivasi kelenjar Sudorivera, sehingga keringat berlebih.

Masalah Utama Parkinson :
  1. Rigiditas, sehingga potensial untuk terjadinya kontraktur otot.
  2. Menurunnya lingkup gerak sendi ( LGS ) pada ekstrimitas atau trunk.
  3. Menurunnya nilai kekuatan otot.
  4. Koordinasi gerak terganggu.
  5. Postur yang tidak benar.
  6. Pola jalan yang tidak terkontrol.
  7. Kemampuan aktivitas sehari-hari ( ADL ) menurun.
  8. Gangguan mobilisasi thorak, sehingga pernafasan terganggu.
  9. Gangguan memori, memori yang baru masuk cepat hilang.

PERANAN FISIOTERAPI
Fisioterapi cenderung berperan pada latihan saja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan alat. Pada kasus Parkinson, peran fisioterapi berupa :
  1. Mencegah kontraktur oleh karena rigiditas, dengan gerakan pasif perlahan namun full ROM.
  2. Meningkatkan nilai otot secara general dengan fasilitasi gerak yang dimulai dari sendi proximal, bisa dengan menggunakan PNF, NDT atau konvensional.
  3. Meningkatkan koordinasi.
  4. Meningkatkan transver dan ambulasi disertai dengan latihan keseimbangan.

Sumber : Materi kuliah Akademi Fisioterapi Surakarta

0 komentar:

Posting Komentar